"masih pentingkah kita berbeda?"
Lagi liat - liat XXI, ternyata ada film ini dan semboyannya membuat gue tertarik buat nonton. Sesuai dengan obsesi gue di post sebelumnya, film ini tentang perbedaan agama LAGI. Well, gue kecanduan. Jujur, gue sampe nangis nonton film ini dan pengen taubat yang bener - bener. Gue merasa gue tuh nggak ada apa - apanya di mata Tuhan. Dan juga, gue kali ini sangat mengagumi perbedaan. Perbedaan itu indah :)
Keberagaman dan toleransi merupakan dua hal yang saling terkait, terutama jika menyangkut masalah keagamaan dan suku bangsa. Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim dengan berbagai macam etnis dan kebudayaan, memiliki banyak kisah perihal toleransi yang menarik untuk diangkat dalam tayangan layar lebar. Hanung Bramantyo sebagai seorang sutradara kawakan tergerak untuk dapat menghadirkan kisah dengan latar belakang perbedaan ini kepada masyarakat Indonesia. Untuk itu Mahaka Pictures dan Dapur Film akan, meluncurkan film tersebut pada 7 April 2011 di bioskop-bioskop Indonesia.
Film ke 14 Hanung Bramantyo ini mengisahkan tentang konflik keluarga dan pertemanan yang terjadi di sebuah area dekat Pasar Baru, dimana terdapat Masjid, Gereja dan Klenteng yang letaknya tidak berjauhan, dan para penganutnya memiliki hubungan satu sama lain.
Dikisahkan bahwa terdapat 3 keluarga dengan latar belakang yang berbeda. Keluarga Tan Kat Sun memiliki restauran masakan Cina yang tidak halal, Keluarga Soleh, dengan masalah Soleh sebagai kepala keluarga yang tidak bekerja namun memiliki istri yang cantik dan soleha, Keluarga Rika, seorang janda dengan seorang anak, yang berhubungan dengan Surya, pemuda yang belum pernah menikah. Hubungan antar keluarga ini dalam kaitannya dengan masalah perbedaan pandangan, status, agama dan suku, akan dipaparkan secara menarik dalam film berdurasi 100 menit.
Tapi film ini ternyata sempet ada konflik sama MUI dan sebagainya. Well, gue ngga ngerti tapi kata MUI "Kita harus bersifat kritis. Apalagi, tentang keagamaan. Tapi kita tetap tidak
gegabah untuk mengeluarkan fatwa haram,” Gue nggak mau komentar hehe :)
"Sikap saling mengerti dibutuhkan dalam memandang
keberagaman yang ada"
"Sepertinya kita selalu tahu apa yang 'bener' utk org lain, tapi kita sendiri masih suka melakukan hal yang salah"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar