Minggu, 17 April 2011

3 hati 2 dunia 1 cinta.

DEMI ALLAH LO HARUS NONTON!


Ceritanya itu ada pasangan beda agama, mereka itu sama - sama agamanya kuat dan gitu. Cintanya dipisahin sama perbedaan keyakinan. Dan gara - gara film ini, gue jadi pengen punya pacar beda agama dan nemenin dia beribadah. Jujur, emang agama gue belom sempurna, tapi gue pengen nyempurnain agama orang lain, apalagi pacar gue. Tapi gue juga nggak mau, kalo udah punya pacar terus pisah karena perbedaan keyakinan dan gue juga ngga mau pacar gue pindah keyakinan demi gue....


Film Tiga Hati Dua Dunia Satu Cinta adalah sebuah kisah cinta Seorang pemuda muslim. Seorang gadis katolik. Will they live happily ever after?

Rosid, pemuda muslim yang idealis dan terobsesi menjadi seniman besar seperti WS Rendra. Gaya seniman Rosid dengan rambut kribonya membuat Mansur, sang ayah, gusar karena tidak mungkin bagi Rosid untuk memakai peci. Padahal peci—bagi Mansur—adalah lambang kesalehan dan kesetiaan kepada tradisi keagamaan. Bagi Rosid, bukan sekadar kribonya yang membuatnya tidak mungkin memakai peci, melainkan karena Rosid tidak ingin keberagamaannya dicampur-baur oleh sekadar tradisi leluhur yang disakralkan

Ternyata tongkrongan seniman Risid membawa berkah juga. Delia, seorang gadis katolik berwajah manis, kepincut pada sosok Rosid. Tentu saja ini hubungan yang nekad . Rosid dan Delia adalah dua anak muda yang rasional dalam menyikapi perbedaan. Tapi orang tua mana yang rela dengan kisah cinta mereka. Maka mereka pun mencari cara untuk memisahkan Rosid dan Delia. Jurus Frans dan Martha, orang tua Delia, adalah dengan mencoba mengirim Delia sekolah ke Amerika. Berbeda lagi dengan Mansur. Ia berupaya menjinakkan Rosid dengan meminta nasihat Said, sepupunya yang ternyata tega menipunya

Muzna, ibunda yang sangat dihormati Rosid, pun turun tangan. Sang Ibu dengan bantuan Rodiah, adik suaminya, menjodohkan Rosid dengan Nabila, gadis cantik berjilbab yang ternyata mengidolakan Rosid, sang penyair. Memang, cinta Rosid dan Delia begitu kuat, tapi sekuat itu juga tantangannya. Selain perbedaan agama ternyata ada beban psikologis yang harus dihadapi jika mereka meneruskan hubungan itu hingga ke ikatan pernikahan. Berhasilkah mereka bersatu dalam ikatan perkawinan? Memang nasib cinta tak ada seorang pun yang tahu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar