Rabu, 29 Desember 2010

Dibalik sikap dinginnya Riedl.

Pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl, dikenal sebagai pria ‘dingin’ yang hampir tidak pernah tersenyum selama pertandingan berlangsung, bahkan ketika timnya mencetak angka sekalipun.

Hal ini mungkin membuat sebagian orang bertanya-tanya, apakah memang pria asal Austria ini adalah sosok yang dingin, galak dan tidak punya rasa humor maupun kebahagiaan. Namun ternyata, ada alasan dibalik perilaku ‘nyeleneh’ Riedl tersebut.
Ketika masih melatih timnas Vietnam, tepatnya tahun 2007 silam, Riedl divonis menderita penyakit ginjal akut. Sedemikian parahnya penyakit tersebut, sehingga dokter menyarankan dirinya untuk melakukan transplantasi ginjal. Ketika berita ini meluas di negara tersebut, sebanyak 80 pendukung tim nasional Vietnam menawarkan diri menjadi donor ginjal bagi Riedl. Akhirnya terpilih salah satu dari ke 80 orang tersebut untuk menyumbangkan ginjalnya kepada Riedl. Hal itu membuat Riedl kembali sehat seperti sediakala hingga sekarang.
Tindakan tersebut dilakukan sebagai ungkapan terima kasih karena Riedl dianggap sebagai pelatih yang berhasil mendongkrak prestasi sepakbola Vietnam sedemikian rupa di kancah Asia.
Riedl sangat terkesan dengan kejadian tersebut sehingga dia selalu merasa berhutang budi kepada suporter sepakbola manapun. Maka, setiap timnya menyarangkan gol ke gawang lawan, Riedl hampir tak pernah melakukan selebrasi. Hal itu dilakukannya untuk menjaga perasaan para suporter sepakbola.
Ternyata dibalik tampang dingin dan galaknya, Riedl adalah pria yang lembut hati yang mudah tersentuh. Pada dasarnya ia memang pribadi yang baik. Tak pernah ia menghina atau mengatakan hal yang arogan terhadap tim yang akan dilawannya. Malah sebaliknya, ia selalu merendah dan tidak meninggikan timnya sendiri. Maka kembali teringat pepatah kuno yang terkenal : ‘Don’t judge the book by it’s cover’.
Dan beginilah wajah sang pelatih bila tersenyum:
alfred-riedl-tersenyum
Ganteng bukan? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar