Well, panjang banget kalo lo mau gue ceritain dari awal sampe akhir. intinya,
Tiga hari tanpa alat elektronik. Tanpa orangtua. Dengan segala sesuatu yang dilakukan dengan tempo secepat - cepatnya. Dengan konsekuensi & resiko. Dengan kekuatan fisik. Dengan hitungan dentingan saat makan. Dengan mendahulukan yang putri. Dengan baris - berbaris. Dengan adu argumentasi yang tiada habisnya. Tanpa individualitas. Dengan nametag yang harus selalu terpampang di dada bagian kanan. Dengan bandana yang mengikat di kepala dan kunciran yang mengikat di rambut. Dengan angkot yang rela bolak - balik mengantar kami dari villa ke curug, dan curug ke villa. Dengan Tronton yang sudah menemani perjalanan pergi & pulang kami. Dengan teriakan LABSCHOOL lantang dimana - mana. Dan dengan topi, pin dan baju angkatan yang disematkan kepada diri masing - masing sebagai tanda bahwa kami adalah, Penerus Empat. Dengan teman temana Penerus 4 tercinta. Dengan kakak - kakak pelatih yang kami hormati. Dan dengan kakak - kakak senior yang kami sayangi.
Salam penerus empat,
Danesya Ananda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar